BIDAN OKTA – Angka kasus hipertensi Indonesia menyumbang besar kepada peningkatan hipertensi secara global. Menurut data Riskesdas Kemenkes RI tahun 2013, menunjukkan bahwa 25,8 persen penduduk Indonesia mengidap hipertensi. Untuk menghindari terjadinya hipertensi perlu diketahui faktor risiko yang menyebabkan hipertensi.
Prof. Djoko Santoso, dr., Ph.D., Sp.PD., K-GH., FINASIM. pada bukunya yang berjudul “Membonsai Hipertensi”, membagikan informasi tentang faktor atau kondisi yang menyebabkan peningkatan tekanan darah.
Apakah Anda termasuk berisiko untuk terkena hipertensi? Apa faktor yang menyebabkan hipertensi dan faktor risikonya? Yuk, simak penjelasan berikut.
Faktor yang Menyebabkan Hipertensi
Faktor yang menyebabkan hipertensi dalam buku Membonsai Hipertensi disebutkan ada 2, yaitu: kelainan kelenjar endokrin yang memproduksi hormon berlebihan (conn’s syndrome, Phaeochromocytoma, cushing’s syndrome, acro megaly), dan faktor yang menyebabkan penurunan aliran darah menuju ginjal.
Adapun faktor yang menyebabkan terjadinya penurunan aliran darah menuju ginjal, diantaranya:
- Peradangan jaringan ginjal (glomerulonefritis). Karena ginjal berfungsi sebagai regulator tekanan darah, maka ketika ginjal bermasalah, apalagi berlangsung lama maka tekanan darah berubah menjadi tinggi, yang tidak akan bisa kembali normal.
- Pengkakuan pembuluh darah ginjal. Kondisi ini akan menyebabkan gangguan aliran darah menuju ginjal hingga dapat menyebabkan hipertensi, yang dikenal dengan nama hipertensi renovaskular.
- Konsumsi obat-obat penghilang nyeri. Efek ini akan membuat pembuluh darah kapiler ginjal menyempit dengan akibat terjadinya penurunan aliran darah ke ginjal. Kondisi tersebut merangsang ginjal akan meningkatkan pengeluaran hormon renin yang dimaksudkan untuk menaikkan tekanan darah menuju ke ginjal sehingga aliran darah dapat dipulihkan ke normal. Sayangnya, proses tersebut berdampak pada keseluruhan sistem pembuluh darah dan akibatnya adalah hipertensi.
- Obat flu, dekongestan hidung, obat antiradangantinyeri, pil KB, steroid, penekanan nafsu makan, sibutramin (meridia) untuk obesitas.
- Aktivitas kelenjar adrenal yang berlebihan
- Masalah tiroid
- Pre-eclamsia, suatu komplikasi kehamilan
Faktor Risiko Hipertensi
P2PTM Kemenkes RI memaparkan 2 faktor risiko hipertensi, yaitu faktor risiko yang tidak dapat diubah dan faktor risiko yang dapat diubah. Apa saja faktor-faktor tersebut? Yuk simak artikel berikut sampai selesai.
Faktor Risiko yang tidak dapat diubah
Faktor risiko yang tidak dapat diubah adalah faktor risiko yang melekat pada penderita hipertensi yang sudah tetap dan tidak bisa diperbaiki, seperti:
- Umur
- Jenis kelamin
- Genetik
Faktor Risiko yang dapat diubah
Faktor risiko yang dapat diubah adalah faktor risiko yang diakibatkan perilaku tidak sehat dari penderita hipertensi, antara lain:
- Merokok
- Diet rendah sehat
- Dislipidemia
- Konsumsi garam berlebih
- Kurang aktivitas fisik
- Stres
- Berat badan berlebih/ kegemukan
- Konsumsi alkohol
Mari sayangi tubuh agar terhindar dari faktor yang menyebabkan hipertensi. Atur pola hidup sehat mulai dari sekarang karena kesehatan mahal harganya. Salam rumah ginjal.
Featured Image Source: Lifepack
Source:
Buku Membonsai Hipertensi.
P2PTM Kemenkes RI. Diakses pada 2022. Apa saja faktor risiko yang menyebabkan hipertensi?
Ketahui Faktor Risiko Hipertensi yang Sering Diabaikan, Wednesday, 21 Dec 2022
[…] CIBUBUR – Angka kasus hipertensi Indonesia menyumbang besar kepada peningkatan hipertensi secara global. Menurut data Riskesdas […]